Minggu, 26 Agustus 2018

Melakukan semuanya untuk Tuhan dengan Sukacita

Kita seringkali merasa terpaksa dalam melakukan suatu pekerjaan/pelayanan dengan berbagai pembelaan yang kita munculkan.
kita lebih sering mengasihani diri kita, merasa bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Bahkan tidak jarang juga, kita menganggap bahwa hal itu adalah kesalahan yang tidak sesuai dengan prinsip kita. 

Kita mau semua itu harusnya sesuai dengan yang kita inginkan, tanpa penderitaan, tanpa capek, tanpa Lelah, tanpa bekerja, tanpa pusing, tanpa memikirkan hal-hal yang baru agar kita memberi perubahan, dan kita maunya mendapatkan hasil yang baik saja. Namun, apakah hal demikian benar? Adakah suatu hal yang kita inginkan tanpa harus berusaha? Tanpa harus Lelah? Tanpa harus membayar harga untuk hasil yang kita inginkan? pikirkanlah :) 

kali ini, saya akan membahas bagaimana kita melakukan suatu pekerjaan/pelayanan tanpa terpaksa dan dengan sukacita.
Baiklah kita membuka Alkitab kita, Kolose 3:23 " Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia".
Pada zaman ini, kebanyakan orang yang kita temui melakukan suatu pekerjaan/pelayanan dengan mengharapkan suatu imbalan. Materi menjadi tolak ukur dalam melakukan suatu pekerjaan/pelayanan. Bahkan yang menyedihkan adalah ketika melakukan suatu pekerjaan tersebut hanya untuk menyenangkan manusia, hanya ingin mendapatkan pujian daripada sesama, dan bahkan melakukan semuanya dengan tujuan-tujuan tertentu.
Mengapa hal diatas bisa terjadi? tentu saja hal tersebut terjadi karena banyak diantara kita yang belum mengerti akan tujuan dan mengapa melakukan pekerjaan/pelayanan tersebut.
Jelas dalam Kolose 3:23 dikatakan bahwa apapun yang kita perbuat tersebut untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Mengapa demikian, karena jika kita melakukan yang baik yang tentu saja untuk Tuhan, maka Tuhan yang akan membalas itu pada kita, ini bisa kita lihat dalam Efesus 6:8.

Lalu bagaimana melakukan pekerjaan/pelayanan dengan sukacita? tanpa harus merasa bosan, Lelah, dan merasa dirugikan?
tentu saja dalam melakukan pekerjaan/pelayanan kita harus merasakan kelelahan, kita bisa belajar dari rasul Paulus dalam Kolose 1:24-29. Namun, jika kita sungguh-sungguh merenungi Firman  Tuhan didalam Kolose ini  kisah Rasul Paulus, maka kita merasa suatu hal yang memberkati kita. Paulus bersukacita dalam penderitaannya, ia bersukacita karena bisa melayani atau melakukan pekerjaan Tuhan. Dilanjutkan pada Kolose 2:1-2. Paulus tidak memikirkan dirinya sendiri, namun dia memikirkan orang lain dengan berdasarkan Kasih. kita bisa meneladani Paulus, kita bisa melakukan semuanya dengan sukacita ketika kita melandasi semuanya dengan Kasih. tanpa memikirkan kelelahan dan pengorbanan yang kita rasakan.

Dan diatas semuanya itu: kenakanlah Kasih, sebagai pengikat yang mempersatuakn  dan menyempurnakan. Hendaklah  damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Kolose 3:14-15

Jangan lupa bersyukur dan berbahagialah 






Sepenggal dari keseluruhan

Seusai dari kekacauan yang terjadi, oleh karena keadaan sulit yang tidak diterima dengan baik, akhirnya memilih untuk melepaskan semuanya. B...