Rabu, 24 Juni 2020

Harapan dalam kehilangan

Ini mengenai perjalanan hidup yang sampai saat ini saya lewati. Bukan apa-apa, tapi saya ingin berbagi, meskipun belum sampai puncak. Ini masih proses. 

Saya tidak tahu, seberapa banyak dan besar harapan yang telah kita rancangkan dan ingin wujudkan. Namun, seketika harapan itu sirna, lenyap tiba-tiba saat pemeran utama dalam skenario harapanmu tersebut hilang, siapapun itu (saya hanya pastikan, bahwa ia/mereka adalah orang yang sangat berarti).
Kemudian, perasaan mu sudah tidak menentu. Engkau merasa semuanya sudah berakhir, engkau merasa jatuh terlalu dalam di dalam sebuah tempat gelap yang tidak ada harapan sedikit pun untuk bisa melihat terang lagi. Engkau hanyut dalam tangisan, kesedihan yang tidak berujung. Engkau sulit untuk bisa berdiri, tersenyum dan bangkit lagi.

Yeah, itu yang saya rasa. Saya harus kehilangan seseorang yang berpengaruh dalam harapan yang sedang saya wujudkan saat ini. Saya harus menangis, saya harus menyalahkan diri sendiri, saya harus terpuruk dalam kesedihan beberapa waktu yang cukup lama, saya harus mengorbankan perasaan saya untuk tetap nelakukan sesuatu yang di namakan pelayanan.
Tapi, bukan apa-apa yang saya rasa ini, saya tidak bisa menyangkali bahwa saya pernah menyalahkan diri saya dan juga merasa Tuhan tidak adil bagi saya (but, actually Tuhan sangat adil). Saya mungkin terlalu memberi tempat yang sangat besar bagi kesedihan saya untuk menguasai diri saya dibanding dengan Kasih Tuhan bagi saya. But, saat saya mengingat kembali suatu keadaan ketika mereka datang dan memeluk saya, mereka berusaha menguatkan saya, mereka memegang tangan saya, mereka menarik saya untuk bangkit lagi, mereka mendukung saya dalam doa-doa mereka dan banyak hal lain lagi, yang mungkin tidak saya sadari tapi sangat berpengaruh dalam pemulihan kesedihan saya.
Siapapun mereka, mereka adalah orang-orang terbaik yang Tuhan izinkan untuk saya kenal.

Sampai saat ini, saya harus akui bahwa kehilangan seseorang yang berarti bukanlah hal yang mudah. Itu sungguh sulit untuk memulai dengan semangat yang baru. Mungkin itu juga yang sedang engkau rasakan.
Tapi.... Jangan salah, semuanya itu tergantung dari diri kita. Bukan tentang kerelaan kita, tetapi tentang bagaimana pemahaman kita mengenai kehilangan.
Jika kita mengerti arti kehilangan, kita pasti bisa melewati keadaan yang menurut kita telah berubah. 

Satu hal yang saya rasakan sampai saat ini dalam keadaan kehilangan seorang yang berarti dalam harapan saya yaitu saya tetap diberi pengharapan oleh Tuhan. Harapan untuk terus melanjutkan hidup di dalam Kristus. Meskipun di tambah dengan keadaan-keadaan lain yang tidak mengenakkan, keadaan-keadaan  lain yang tidak saya inginkan terjadi, tapi itu malah menambah cerita di hidup saya. Membuat saya bingung dan pusing, tapi itu juga memaksa saya untuk tetap bertahan dalam memperjuangkan hidup, memaksa saya untuk berpikir keras agar bisa melewatinya dengan baik.
Dan semuanya itu karena Tuhan yang selalu bersama-sama dengan saya.




Dear kamu, 
Kamu yang sedang ada pada posisi seperti yang saya alami, kamu tidak sendiri. Tuhan selalu bersama-sama dengan kamu. Dan  melalui mereka (orang-orang disekitarmu yang mempedulikanmu) juga kamu pasti mampu menjalani dan melewati tahap ini. 

Tidak selamanya, kita ada dalam kesedihan. Percayalah, sukacita kekal sedang menanti dan akan diberikan kepada kita.




Tuhan Yesus memberkati
Jangan lupa bersyukur dan berbahagialah



Sepenggal dari keseluruhan

Seusai dari kekacauan yang terjadi, oleh karena keadaan sulit yang tidak diterima dengan baik, akhirnya memilih untuk melepaskan semuanya. B...