Jumat, 19 Maret 2021

Sepenggal dari keseluruhan

Seusai dari kekacauan yang terjadi, oleh karena keadaan sulit yang tidak diterima dengan baik, akhirnya memilih untuk melepaskan semuanya. Berhenti dari semua hal-hal yang membosankan dan mencekik pikiran 😁 Beberapa waktu, timbul jarak dengan orang-orang yang sangat di sayang, termasuk mama. Lalu, dengan adik-adik, dan juga teman-teman dekat. Berusaha menenangkan pikiran dengan banyak tidur dan sungguh tidak mengerjakan apapun, selain dari kewajiban yang seharusnya. Ini bukan pertanda baik 😁 ada sesuatu yang salah dengan ini. Lalu, perlahan-lahan saya melihat benda itu, saya menyentuhnya, dan saya tidak sanggup membohongi diri saya. Saya mengambil benda itu, itu adalah sebuah benda yang memiliki kekuatan untuk menghibur dan memulihkan saya. Alkitab, sebuah buku yang berotoritas. Lalu, aku berdoa kepada Dia dan perlahan-lahan, hatiku mulai damai dan tenang, semakin damai dan tenang, semakin membuat aku tidak sanggup untuk menahan rasa bersalahku kepada-Nya. Dia yang pernah aku anggap tidak ada oleh karena keadaan sulitku. Tetapi, Dia melakukan sesuatu yang indah bagi ku saat itu. Hatiku mulai terbalut oleh karena Kasih-Nya, kepingan berantakan itu, menyatu dan membentuk sesuatu yang indah kembali ❤️ Saya mendapat sesuatu ketika aku memberanikan diri membaca benda yang penuh kekuatan itu (Alkitab). Kata demi kata yang ada, mulai menyentuh hatiku dan menyadarkan ku banyak hal. lagi-lagi, saya tidak sanggup menahan air mataku untuk jatuh. Saya membiarkan itu terjadi, lalu saya bersujud dan memohon ampun. Saya mulai menerima semuanya. Saya bersyukur untuk semuanya, tidak ada yang tidak baik, semua baik adanya. Saat itu, saya di bawa untuk memikirkan hal-hal sederhana dan besar yang pernah Dia lakukan dalam hidupku, termasuk orang-orang yang pernah ia pakai untuk menolong saya. Itu sungguh membuat hatiku meluapkan ucapan syukur kepada-Nya. Saya sembuh dan itu membuat saya damai. Keadaan yang pernah saya lewati, mungkin pernah anda lewati dan bahkan saat ini, anda sedang dalam keadaan itu. No problem, everything is well ❤️ Ada tujuan Tuhan mengizinkan saya dan anda melewati itu. Tuhan ingin saya dan anda dapat merasakan kembali dan terus menikmati Kasih-Nya. Jika, anda merasa anda sedang merindukan kembali Kasih-Nya yang pernah Dia berikan dulu semasa lampau, mintalah kembali kepada-Nya, Dia adalah Allah yang penuh Kasih dan Kemurahan. ❤️ Tuhan Yesus memberkati ♥️ bacaan untuk anda Mazmur 63 Terima kasih untuk semua orang-orang yang pernah membantu saya melewati keadaan sulit saya, mentor hebat saya (ibu ester) dan juga teman-teman saya (piranha) ❤️

Selasa, 22 Desember 2020

Selamat hari Ibu

Setiap orang pasti mengerti jika sebenarnya 22 desember tidaklah satu-satunya tanggal yang dikhususkan untuk menyatakan sayang buat mama/ibu. Tetapi, setiap hari merupakan hari Ibu untuk menyatakan sayang buat ibu. Dari sebuah artikel yang saya baca menyatakan bahwa Hari Ibu diperingati setiap tahun sejak tahun 1938. Tanggal 22 Desember dipilih sebagai Hari Ibu di Indonesia untuk mengenang momentum 22 Desember 1928, kala pertama kalinya digelar Kongres Perempuan Indonesia. Gagasan peringatan Hari Ibu ini muncul saat Kongres Perempuan III pada 1938. Tujuan peringatannya adalah memperjuangkan kemerdekaan dan memperbaiki keadaan perempuan Indonesia. Selain mencetuskan Hari Ibu, Kongres Perempuan III juga membawa isu berupa perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, menghentikan pernikahan dini, serta perdagangan perempuan dan anak. Peringatan Hari Ibu tak hanya ada di Indonesia. Dunia dan sejumlah negara juga melakukan peringatan Hari Ibu, seperti Polandia, India, Malawi, Qatar, dan Thailand. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ibu di Indonesia dan Kisah Hari Ibu Berbagai Negara", https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/22/090200865/hari-ibu-di-indonesia-dan-kisah-hari-ibu-berbagai-negara?page=all. Penulis : Tita Meydhalifah Editor : Inggried Dwi Wedhaswary Terlepas dari sejarah penyataan tanggal 22 September sebagai hari ibu, saya hanya ingin menyatakan ke mama saya hari ini "Aku sungguh mengasihi mama", aku tahu tidaklah mudah untuk menjadi seorang ibu bagi kami anak-anakmu (6 anak termasuk jumlah yang banyak), mendengar nasehatmu, kesibukanmu mengurus kami satu persatu, mengerjakan ini, lalu mengerjakan lainnya lagi di waktu yang bersamaan (itu sungguh merepotkanmu), belum lagi ketika mama menyuruh kami tapi kami tidak langsung melakukannya (saya yakin itu sungguh membuat mama sedih). terima kasih ma, meskipun tahun ini tidaklah mudah untuk mama jalani, karena harus mengurus kami sendiri setelah kepergian papa, namun mama selalu berusaha keras untuk menunjukkan bahwa mama baik-baik saja. Maafkan saya yang sering melupakan mama, kadang cuek ketika mama telpon, bahkan sering merepotkan mama dalam hal-hal kecil yang aku ceritakan ke mama. Ma, aku merindukan mama, tidaklah mudah untuk menjalani hidup sekarang ini dengan berbagai masalah yang ada, tetapi ini juga mengingatkan ku bahwa Tuhan teleh menolong kita, bahkan mama sampai saat ini, bahkan di penghujung tahun 2020 ini, mama tetap sehat dan selalu melayani Tuhan. Terima kasih untuk hal-hal baik yang telah engkau tanamkan dalam hidup ku bahkan sampai saat ini (buat saudara-saudara ku yang lain juga), aku sungguh merasakannya sampai sekarang. Terima kasih telah mempersiapkanku untuk menjalani hidupku yang sekarang. Ku harap Tuhan tetap memberimu kesehatan dan harapan ku tercapai untuk mu. Terima kasih Ma Tuhan Yesus memberkatimu

Kamis, 22 Oktober 2020

Terus berjuang

Apapun keadaannya, tidak ada waktu untuk dapat mengatakan tidak bisa. Semuanya menuntut untuk bisa dan mampu melakukannya. Bukan secara terpaksa, namun ini siklus yang harus dijalani dan mengharuskan untuk melakukannya. Dan semua hal ini terlepas dari kelemahan dan kekurangan diri. Seberapa banyakpun tanggungjawab yang sedang di pikul, eits, itu bukan apa-apa ketika itu semua dipandang untuk melayani Tuhan. Sometimes, pengen sekali berhenti, tidak mau peduli, dan semacam lainnya yang berbaur tidak cocokkan dengan keadaan dan orang-orang disekitar. Ini bisa jadi keegoisan yang hakiki. Itu bisa terjadi, saat mulai sadar bahwa hampir saja tidak ada waktu untuk diri sendiri, hampir melupakan kebutuhan diri sendiri. But, satu lagi yang membuat ku berpikir lebih banyak untuk hal itu, it's okay, semuanya untuk Tuhan, bukan untuk kepentingan dirimu sendiri. Terus berjuang untuk melakukan dan memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Kapan ada waktu untuk diri sendiri dan melihat diri sendiri (betapa tidak ada waktu untuk ku sendiri)? tidak, ini hanya pertanyaan yang membuat ku menyerah dengan semua yang sudah ku jalani selama ini dengan baik bersama Tuhan. Kembali lagi, melihat mereka dan keadaan yang ada membuatku sadar akan Kasih-Nya yang begitu besar bagi saya. Mengapa saya seperti hitung-hitungan melakukan tanggungjawab ini? bukankah ini sudah hamppir selesai dan akan menjalani kisah yang lebih daripada ini? ini latihan! ini merupakan persiapanmu untuk menjalani hal besar lainnya didepan yang dipercayakan Tuhan untukmu. Sungguh, ini membuatku semakin semangat menjalani nya, karena saya akan berjalan terus bersama Tuhan dan saya akan mengakhirinya bersama Tuhan. Saya sungguh mencintai Dia yang telah mengasihiku dengan kasih-Nya yang cuma-cuma Terima kasih Tuhan Yesus Biarlah saya sadar akan panggilan-Mu yang mulia bagiku, sehingga saya tidak mudah menyerah namun sebaliknya akan terus berjuang untuk melayani Tuhan Jangan lupa bersyukur dan berbahagialah

Rabu, 24 Juni 2020

Harapan dalam kehilangan

Ini mengenai perjalanan hidup yang sampai saat ini saya lewati. Bukan apa-apa, tapi saya ingin berbagi, meskipun belum sampai puncak. Ini masih proses. 

Saya tidak tahu, seberapa banyak dan besar harapan yang telah kita rancangkan dan ingin wujudkan. Namun, seketika harapan itu sirna, lenyap tiba-tiba saat pemeran utama dalam skenario harapanmu tersebut hilang, siapapun itu (saya hanya pastikan, bahwa ia/mereka adalah orang yang sangat berarti).
Kemudian, perasaan mu sudah tidak menentu. Engkau merasa semuanya sudah berakhir, engkau merasa jatuh terlalu dalam di dalam sebuah tempat gelap yang tidak ada harapan sedikit pun untuk bisa melihat terang lagi. Engkau hanyut dalam tangisan, kesedihan yang tidak berujung. Engkau sulit untuk bisa berdiri, tersenyum dan bangkit lagi.

Yeah, itu yang saya rasa. Saya harus kehilangan seseorang yang berpengaruh dalam harapan yang sedang saya wujudkan saat ini. Saya harus menangis, saya harus menyalahkan diri sendiri, saya harus terpuruk dalam kesedihan beberapa waktu yang cukup lama, saya harus mengorbankan perasaan saya untuk tetap nelakukan sesuatu yang di namakan pelayanan.
Tapi, bukan apa-apa yang saya rasa ini, saya tidak bisa menyangkali bahwa saya pernah menyalahkan diri saya dan juga merasa Tuhan tidak adil bagi saya (but, actually Tuhan sangat adil). Saya mungkin terlalu memberi tempat yang sangat besar bagi kesedihan saya untuk menguasai diri saya dibanding dengan Kasih Tuhan bagi saya. But, saat saya mengingat kembali suatu keadaan ketika mereka datang dan memeluk saya, mereka berusaha menguatkan saya, mereka memegang tangan saya, mereka menarik saya untuk bangkit lagi, mereka mendukung saya dalam doa-doa mereka dan banyak hal lain lagi, yang mungkin tidak saya sadari tapi sangat berpengaruh dalam pemulihan kesedihan saya.
Siapapun mereka, mereka adalah orang-orang terbaik yang Tuhan izinkan untuk saya kenal.

Sampai saat ini, saya harus akui bahwa kehilangan seseorang yang berarti bukanlah hal yang mudah. Itu sungguh sulit untuk memulai dengan semangat yang baru. Mungkin itu juga yang sedang engkau rasakan.
Tapi.... Jangan salah, semuanya itu tergantung dari diri kita. Bukan tentang kerelaan kita, tetapi tentang bagaimana pemahaman kita mengenai kehilangan.
Jika kita mengerti arti kehilangan, kita pasti bisa melewati keadaan yang menurut kita telah berubah. 

Satu hal yang saya rasakan sampai saat ini dalam keadaan kehilangan seorang yang berarti dalam harapan saya yaitu saya tetap diberi pengharapan oleh Tuhan. Harapan untuk terus melanjutkan hidup di dalam Kristus. Meskipun di tambah dengan keadaan-keadaan lain yang tidak mengenakkan, keadaan-keadaan  lain yang tidak saya inginkan terjadi, tapi itu malah menambah cerita di hidup saya. Membuat saya bingung dan pusing, tapi itu juga memaksa saya untuk tetap bertahan dalam memperjuangkan hidup, memaksa saya untuk berpikir keras agar bisa melewatinya dengan baik.
Dan semuanya itu karena Tuhan yang selalu bersama-sama dengan saya.




Dear kamu, 
Kamu yang sedang ada pada posisi seperti yang saya alami, kamu tidak sendiri. Tuhan selalu bersama-sama dengan kamu. Dan  melalui mereka (orang-orang disekitarmu yang mempedulikanmu) juga kamu pasti mampu menjalani dan melewati tahap ini. 

Tidak selamanya, kita ada dalam kesedihan. Percayalah, sukacita kekal sedang menanti dan akan diberikan kepada kita.




Tuhan Yesus memberkati
Jangan lupa bersyukur dan berbahagialah



Selasa, 24 Maret 2020

Membalut luka karena kehilangan

Beberapa peristiwa yang menyedihkan terjadi, sesuatu yang tidak kita inginkan, yang tidak pernah kita pikirkan atau sesuatu yang kita kuatirkan akhirnya terjadi dan membuat semuanya seolah-olah berhenti.
Seketika detak jantung melemah, ingin melepaskan semuanya dengan teriakan yang keras, dengan airmata yang terus mengalir, dengan sejuta pertanyaan-pertanyaan yang membuat engkau menuntut jawaban sesegera mungkin. 

Tidak semua orang mampu menghadapi peristiwa ini dengan tenang dan sesegera mungkin move on. Beberapa orang mungkin mampu menghadapi peristiwa ini dengan tenang, lebih mampu menguasai emosinya. Tetapi, tidak tertutup kemungkinan bahwa beberapa orang juga kurang mampu menghadapi peristiwa ini. Mereka membutuhkan waktu yang lama untuk pulih dan bangkit kembali.

Peristiwa yang saya maksud adalah Kehilangan. Kehilangan seseorang yang sangat berarti. Seseorang yang telah lama menjaga, merawatmu, menasehatimu, membesarkanmu, dan menyayangimu. Seseorang yang menjadi temanmu dalam membuat harapan-harapan yang ingin di capai.
Namun, seketika ia kaku, suaranya tidak terdengar oleh pendengaran yang tajam sekalipun, warna kulitnya berubah, dia menjadi objek orang-orang datang untuk berkunjung, mereka berdoa dan menghibur orang-orang yang ia tinggalkan. Banyak persekutuan yang mereka laksanakan saat itu.

Beberapa keadaan akhirnya berubah. 

Setiap kehilangan mempunyai masalah khasnya sendiri. kebanyakan timbul dari sifat hubungan kita dengan orang tersebut. Kehilangan seseorang yang berarti dalam hidup kita akan sangat menyaktikan. 

Berapapun waktu yang kita butuhkan dan apapun yang kita rasakan saat kehilangan, adalah penting untuk tetap bersabar dan mengizinkan proses pemulihan berjalan.
Dalam mengahadapi rasa duka karena kehilangan orang yang berarti, kita harus menyadari bahwa hidup takkan lagi sama. Kita perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri kita untuk menghadapi kehilangan itu. Bukan dengan melihat masalah secara berlebihan. Kita perlu memahami arti sebenarnya dari hidup dengan kehilangan, dan bersikap lebih baik terhadapnya


Kehilangan bagi orang percaya adalah kekuatan dalam hidup persekutuan dengan Tuhan bukan hanya sebagai satu hal akhir dari hidup.Ini adalah pintu menuju hidup kekal yaitu kelepasan dari segala dosa menuju hidup kepada kehidupan bersama Allah.


Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.” 
Amsal 4:25-26

Kamis, 26 Desember 2019

Lahir untuk berbuah

Saya pernah membaca sebuah buku karya Cindy Jacobs, dalam buku tersebut dia menceritakan sebuah kisah mengenai pohon indah, saat pohon itu bertubuh besar dan memiliki bunga-bunga yang indah. Pohon itu memandang kepada bunga-bunga, dan saat itu pohon tersebut menyimpulkan bahwa bunga daripohon tersebut akan tetap abadi.
Akan tetapi, ketika musim semi berlalu, bunga-bunga itu berguguran dan bola-bola yang keras mulai muncul dari asal di mana bunga-bunga yang pernah memberikan kesan semarak pada pohon itu. Hal ini membingungkan sang pohon,  yang tidak mengetahui benda apakah itu. Waktu berlalu dan bola-bola kecil yang keras itu bertumbuh menjadi apel-apel yang masak. Kemudian, pohon itu sadar bahwa ia diciptakan untuk menghasilkan buah dan bukan berbunga.

Kisah ini sama dengan jalan Allah untuk orang-orang yang terpanggil untuk melayani. Banyak para pemimpin muda berpikir bahwa bunga-bunga itulah panggilan hidup mereka. Itulah yang terjadi.
Tetapi sebenarnya, Tuhan memanggil mereka untuk berbuah bukan hanya sampai pada bunga yang indah saja.


Ada proses yang harus dilewati, saat musim semi berlalu, bunga-bunga itu akan berguguran dan akan muncul bola-bola keras asal dimana bunga-bunga yang pernah memberikan kesan semarak pada pohon itu.
Demikian juga saat kita terpanggil untuk melayani, bukan hanya ketika kita mengetahui potensi atau bakat kita, maka sampai disitulah panggilan Allah bagi hidup kita.
Tidak, saat kita menyadari hal itu, kita harus menggunakan potensi atau bakat kita tersebut lebih lagi dalam pelayanan tetapi bukan menurut keinginan sendiri tetapi kehendak Allah.

Ada proses yang harus dilewati, mungkin ketidakpercayaan diri untuk menampilkan potensi tersebut. Tetapi, bukankah semuanya untuk Tuhan?


Jika saat ini, mungkin anda sedang dalam keadaan seperti ini, merasa bahwa sekarang yang sedang anda lakukan merupakan panggilan Tuhan bagi anda.
Mari pikirkan kembali, apakah anda seperti pohon indah yang berpikir bahwa panggiannya untuk berbunga ternyata adalah untuk berbuah.

Pertanyakan kembali kepada Tuhan, apakah panggilan anda sudah benar-benar dijalan Allah.

Sebagai penutup, ayat ini semoga meneguhkan dan menguatkan kita semua
Yohanes 15:16

Tuhan Yesus memberkati
Jangan lupa bersyukur dan berbahagialah 😍

Sabtu, 14 September 2019

Tanggungjawab didalam kebebasan

Semuanya di beri kebebasan. Bebas untuk berkehendak.
Namun, seringkali kebebasan itu yang akan menunjukkan kearah mana kita harus melangkah. Kebebasan bisa jadi menjadi suatu tujuan yang akan kita capai.
Namun, kita berhak untuk bebas menuju kearah yang benar bahkan sebaliknya (tapi siapa sih yang mau kearah yang salah?).
Beberapa dari kita sering menyalahkan diri sendiri bahkan orang lain, saat kebebasan yang kita inginkan tidak tercapai. Bahkan dalih yang akan muncul saat kebebasan kita seolah-olah di ambil orang lain.
So, bagaimana kita bisa mempergunakan hak kebebasan kita itu menuju ke arah yang benar?
Itu dia, seharusnya ketika kita ingin menggunakan kebebasan itu, pertanyaan diataslah yang mesti kita tanyakan didiri kita.
Dengan selalu menyerahkan segalanya di hadapan Tuhan, maka kebebasan kita akan tetap terikat kepada hal-hal yang baik.
Kebebasan kita mesti kita pertimbangkan, baiklah untuk diri kita sendiri dan juga bagi sesama kita?
Kebebasan yang sesungguhnya adalah kebebasan yang disertai dengan tanggung jawab. Bukan hanya suatu kebebasan yang menyenangkan diri sendiri tetapi lupa melakukan tanggungjawab.
Beberapa orang berkata kebebasan dan tanggungjawab sangat tidak mungkin untuk melakukan kedua-duanya di waktu yang bersamaan. Tetapi sesungguhnya, kebebasan yang disertai tanggung jawab hasilnya sangat baik bahkan menuju kearah yang benar.

Jadi, mari kita menggunakan hak kebebasan kita dengan penuh tanggungjawab

Jangan lupa bersyukur dan berbahagialah

Rabu, 31 Juli 2019

Perasaan sudah melakukan yang terbaik

Melewati bagian-bagian waktu yang di berikan oleh sang Penguasa, sampai akhirnya saya merasa jenuh dan berpikir saya sudah melakukan yang terbaik. Tapi, ada sesuatu yang sepertinya mencekik saya saat kalimat itu muncul di pikiran saya. Benarkah saya sudah melakukan yang terbaik? yeah, mungkin dengan alasan saya well, toh yang saya lakukan adalah pelayanan untuk Tuhan bukan seperti mereka yang memikirkan diri mereka saja (pede amat ya). Akan tetapi saya sadar jika semua yang sudah saya lewati dan yang saya lakukan bukanlah yang terbaik. yaps, terbaik menurut saya sendiri, tetapi saya berpikiran tentang bagaimana menurut orang lain dan terlebih Tuhan. 

Saya beberapa waktu mendengar sebuah lagu yang menyatakan kuhanya peduli diriku dan ku tak mau tahu rindu-Mu. Bahkan ada sebuah buku yang berkata begini "kita berpikir bahwa kita sudah melakukan yang terbaik, tetapi nyatanya kita hanya melakukan semuanya itu karena keinginan kita dalam hal pelayanan sekalipun. Saya jadi ragu dengan beberapa waktu yang sudah saya lewati dan yang sudah saya lakukan. Saya mungkin bisa saja memiliki alasan bahwa saya melakukan semuanya untuk pelayanan dan itu yang terbaik. Tidak sepenuhnya kayaknya. Ada beberapa hal yang harus di perbaiki dan yang harus di perbarui (itu sesuatu yang rahasia).

Lalu apa yang menjadi standar bagi kita untuk melakukan yang terbaik?
Pikirkanlah baik-baik apa yang kamu lakukan (Tuhan dan sesama serta diri sendiri), alasan Utama kamu melakukan hal tersebut, dan Allah sang Pencipta dimuliakan terhadap hal itu.

Hampir sebulan saya boleh melewati tanggung jawab di desa yang penuh dengan kebahagiaan bersama dengan mereka yang baik hati


Jangan lupa bersyukur dan berbahagialah 😇

Kamis, 04 Juli 2019

Sepenggal Kisah Kunjungan


04 juli 2019


Ema (teman pelayanan saya) dan saya hari ini pergi kunjungan ke rumah jemaat. Sedikit ada kesalahan, kami salah masuk gang (agak jauh melangkah). Akhirnya, kami menemukan gang yang benar. Kami belum sampai di rumah mbah yang kami kunjungi sudah di sambut dari jauh. Senyum yang begitu tulus, itulah yang saya lihat dan rasakan. Sesampai didalam rumah, langsung di jamu (agak aneh sih, mungkin sebelumnya tidak pernah digitukan) tetapi itu sangat hangat.

Akhirnya tiba pada intinya, mbah bercerita dengan kami. Itu sangat menakjubkan, sesuatu yang tidak pernah bahkan jauh dari apa yang saya pikirkan tentang mbah.

Jadi begini…

Mbah ini, dulunya bukanlah seorang yang percaya dengan Tuhan Yesus. Mbah hidup dengan tradisi yang kuat dan dia setiap melangkahkan kaki dari rumah selalu menghitung langkah (entah apalah itu, katanya kaki kanan atau kaki kiri duluan yang melangkah), tetapi itu dulu. Mbah juga tidak suka dengan mahasiswa-mahasiswa yang kunjungan ke beberapa tetangganya (sperti yang kami lakukan sekarang ini). Tetapi semakin dia membenci dan tidak suka, malah semakin dia penasaran. Kata mbah, waktu itu dia sempat mengintip mahasiswa diluar yang sedang merangkul beberapa orang/memberitakan Firman Tuhan dari lubang bamboo rumahnya. Dia mulai merasa sangat nyaman, dia ingin diperlakukan seperti itu. Ada salah satu nyanyian yang membuat dia seperti di luluhkan hatinya  akhirnya, dia mulai mendekatkan dirinya dengan mahasiswa-mahasiswa yang pelayanan, akhirnya dia sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus (saya merinding dengarnya temans). Tetapi, dia dicibir banyak orang (namanya juga pengikut Yesus selalu aja ada tantangannya). Tidaklah mudah, bahkan keluarganya masih belum percaya kepada Yesus. Namun, mbah mengisahkan bahwa meskipun dia tidak harus memaksa keluarganya percaya Yesus, mbah terus berdoa dan percaya. Akhirnya suaminya menerima Yesus sebagai Juruselamat dan anak-anaknya juga. Dan sampai sekarang, mereka terus percaya Yesus. Kisah yang sangat memberkati.

“hidup mbah dan keluarga sangat tidak baik dulu, hidup didalam ketidakpastian, namun setelah percaya Yesus Kristus semuanya di berkati Tuhan, semuanya bahkan berkelimpahan” tambah mbah mengakhiri obrolan kami.

Semoga kisah ini memberkati kita


Tuhan Yesus memberkati

Jangan lupa bersyukur dan berbahagialah

Selasa, 02 Juli 2019

Yang ku tahu

Awalnya, saya cukup tidak memiliki kepastian dengan apa yang saya putuskan untuk melakukannya. Saya hanya memaksa diri saya melawan semua kekuatiran, ketakutan, dan keterbatasan saya. Tetapi, waktu membawa saya sadar (waktu Tuhan yang baik). Memang, setiap waktu yang saya lalui tidaklah lancer, tidaklah semua sama seperti yang saya pikirkan atau rencanakan. Tetapi, yang saya tahu semuanya lebih dari apa yang saya pikirkan.. Itulah yang terjadi, itulah yang saya alami. Tuhan begitu baik, semuanya baik bahkan disaat masa sulit saya sekalipun (kebaikan Tuhan nyata).

Pernah merasakannya?
atau masih belum sadar akan hal itu?
Percayalah, Tuhan baik. Baik bagi saya, kamu, dan kita semua.

Yang ku tahu adalah ketidaktahuan saya tentang rencana indah Tuhan (namun telah terjadi di setiap waktu hidup saya)


Tuhan Yesus memberkati

Jangan lupa bersyukur dan berbahagialah 😇

Minggu, 12 Mei 2019

Menyerah dan Berserah

Dalam menjalani hidup ini, kata berserah dan menyerah adalah dua kata yang bersama-sama menunjukkan kekuatan dan kelemahan yang ada dalam diri kita.

kata menyerah seakan-akan tidak ada yang bisa dilakukan,semuanya sudah berakhir dan semua pintu sudah tertutup. Menyerah bersifat Pasif, menganggap Tuhan tidak adil dan kehilangan tuntunan hati nurani. 
Sedangkan kata berserah adalah ketika sudah melakukan semaksimal mungkin sesuatu hal dan berserah penuh kepada Tuhan akan apa yang sudah dilakukan. Berserah bersifat aktifdan selalu mengandalkan Tuhan, dan tidak kehilangan tuntunan hati nurani.

Bukan suatu hal yang mudah untuk kita menghadapi setiap masalah yang diperhadapkan bagi kita. Entah kita pilih untuk menyerah atau berserah, namun itu suatu keputusan yang cukup rumit.
Akan tetapi, bukankah lebih baik jika kita memilih untuk berserah?

Buat kita yang mungkin pernah memilih untuk menyerah dalam suatu keadaan yang sulit,
ayo bangkit lagi. Mulailah dengan berserah dan Dia yang berkuasa akan hidup ini akan bertindak melakukan sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan, kita lihat, dan kita dengar. Bagi Dialah segala pujian, hormat, serta kemuliaan. Amin

Jangan lupa bersyukur dan berbahagialah 😊😊


Sepenggal dari keseluruhan

Seusai dari kekacauan yang terjadi, oleh karena keadaan sulit yang tidak diterima dengan baik, akhirnya memilih untuk melepaskan semuanya. B...